Minggu, 14 Maret 2010

vitamin larut air

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang 
Istilah vitamin pertama kali tahun 1912 oleh Chasmir Funk di Polandia. Sebelum mengetahui susunan kimianya vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D, E dan K). Vitamin secara umum, bisa kita definisikan sebagai suatu zat-zat organic kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak bisa dibentuk oleh tubuhdari makanan. Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin, namun dapat diperoleh dari makanan sehari-hari. Vitamin merupakan zat makanan satuan komponen yang menyusun bahan makanan. Namun, haruslah dapat dibedakan antara zat makan dan bahan makanan tersebut. Bahan makanan dapat juga disebut komoditas pangan dalam perdagangan, maksudnya adalah apa yang kita beli, kita masak, dan kita susun sebagai hidangan. Sedangkan zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi adalah mencakup komponen penyusun bahan makanan, antara lain adalah : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. 
Vitamin dan mineral tidak dapat disintesa oleh tubuh. Oleh karena itu, unsure- unsur tersebut harus disediakan lewat makanan. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin dan pada setiap individu punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari. Vitamin itu dibedakan menjadi 2 macam yaitu: vitamin larut lemak (ADEK) dan vitamin larut air: B komplek (B1, B2, B6, B12, asam pentotenat, asam folat, biotin) vit C (asam askorbat). Vitamin yang beredar dipasaran merupakan hasil sintesis karena untuk isolasi vitamin dari sumber aselinya sangat sulit, dan jika bisa hasilnya sedikit sehingga akan sulit untuk pemurniannya.
Vitamin adalah senyawa organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu (sangat kecil) tapi sangat diperlukan untuk proses kehidupan yang normal. Vitamin merupakan zat yang paling mempengaruhi proses pertumbuhan dibanding dengan yang lain. Defisiensi vitamin tunggal sangat tidak biasa terjadi, namun bila terjadi biasanya disebabkan karena: 
1. kesalahan metabolisme sejak lahir
2. jumlah makanan yang masuk tidak semestinya 
3. yang sering dijumpai adalah defisiensi komplek akibat kegemaran makan 
4. komplikasi penyakit tertentu, khususnya yang mempengaruhi absorbsi makanan. 
5. kehilangan darah yang banyak atau hasil dari hemodialisis 
6. penggunaan obat tertentu (isoniazid untuk terapi TBC, yang pada penggunaan terus menerus sebabkan defisiensi vitamin B6. so dalam terapi biasanya pada pemberian isoniazid ditambahkan juga vitamin B6)
Jika konsumsi vitamin yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan dalam tubuh manusia, sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan (ekskresi). Mungkin inilah kelebihan vitamin yang larut dalam lemak yang terkadang dapat menyebabkan gejala keracunan yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi (kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat disimpan di dalam jaringan tubuh. 
Vitamin dapat kita temukan pada berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya tergantung dari jenis makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam makanan.
Hampir semua vitamin didapat dari luar (misalnya dalam bentuk makanan). Vitamin dalam bahan makanan pun ada yang masih berbentuk calon vitamin (provitamin) dan yang sudah jadi vitamin. Jika bentuknya masih provitamin, maka perangkat tubuh seperti enzim, hormon, bakteri atau zat lain di luar tubuh (semisal sinar matahari) akan mengubahnya menjadi vitamin. Contohnya adalah provitamin D.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Vitamin Secara Umum
Secara umum vitamin berfungsi sebagai :
1. Berperan dalam reaksi tahap metabolisme energi
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
3. sebagai enzim atau koenzim 

B. Susunan Vitamin Larut Air
 Susunan vitamin larut air mengandung unsure-unsur C, H, O, dan N kadang-kadang S dan Co juga ada, sedangkan untuk vitamin larut lemak susunannya mengandung unsure C, H, dan O.

C. Jenis Vitamin
 Vitamin dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu :
1. Vitamin larut lemak yang meliputi vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K
2. Vitamin larut air meliputi vitamin B kompleks yaitu B1, B2, B6, B12 dan vitamin C 
Dalam makalah ini hanya akan membahas tentang vitamin yang larut air
Vitamin larut air dikeluarkan dari urin dan cenderung dikeluarkan dari tubuh lebih cepat daripada vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air lebih mungkin dihancurkan pada waktu makanan disimpan atau makanan disiapkan. Produk segar yang didinginkan, susu yang disimpan, padi yang dijemur, dan air rebusan sayuran untuk menyiapkan sup dapat menjaga hilangnya vitamin. 
Vitamin yang larut dalam air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi. Meskipun demikian pemberian vitamin larut dalam air dalam jumlah berlebihan, selain merupakan pemborosan juga mungkin akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Sebaliknya vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan tubuh dalam jumlah banyak, sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas jauh lebih besar daripada vitamin larut air.

D. Sumber Vitamin Larut Air
  Seperti yang sudah di sebutkan di atas tentang vitamin larut air maka dalam bab ini akan menjelaskan tentang sumber-sumber dari jenis vitamin larut air. Sumber-sumber tersebut adalah : 
1. Thiamin (Vitamin B1) 
Sumber dari vitamin tersebut bisa didapat pada benih serelia, serelia tumbuk, hati dan organ lain, kacang-kacangan dan sayuran selain itu vitamin B1 bisa didapat pada daging babi. Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, biji bunga matahari.
2. Riboflavin (Vitamin B2) 
Sumber dari vitamin tersebut bisa didapat pada susu dan produk-produk susu, misalnya keju,hati. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik. 
3. Niacin (vitamin B3) 
Sumber dari vitamin tersebut bisa didapat pada susu, telur, daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik. 
4. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) 
Sumber dari vitamin tersebut bisa didapat pada daging, sereal tumbuk, susu, kuning telur, kacang-kacangnan. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu. 

5. Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) 
Sumber dari vitamin tersebut bisa didapat pada sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati,daging, susu dan produk-produk susu merupakan sumber folat. 
6. Vitamin B12 (Kobalamin) 
Vitamin B12 banyak ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani seperti daging, ikan, unggas, kerang, sasu dan hasil olahanya. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12. 
7. Asam pantotenat 
Sumber dari vitamin tersebut meliputi atau bisa didapat pada sebagian besar makanan hewani dan nabati seperti : Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama. 
8. Biotin
Biotin ditemukan pada makanan seperti hati, daging, susu, kuning telur, kacang tanah, sayuran, pisang, tomat. 
9. Vitamin C 
Sumber dari vitamin tersebut bisa didapat pada Jeruk dan jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Sayuran berwarna hijau, tomat, papaya, melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi. 

D. Fungsi Vitamin Larut Air
 Pengetahuan ilmiah tentang manfaat vitamin B sangat minim sekali, padahal vitamin B sangat berperan sebagai koenzim proses enzimatik dalam proses metabolism untuk mendapatkan energi bebas yaitu ATP. Perannya yang sangat penting dan vital, vitamin sejak pertama kalinya ditemukan mengalami kemajuan hingga diperoleh jenis vitamin B mencapai 9 vitamin B yaitu Tiamin (B1), Nikotinamid, Ribovlafin (B2), Piridoksal (B6), Biotin, Asam Pantotenat, Asam Folat, Sianokobalamin (B12) dan asam lipoat. Vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA serta sel-sel baru.
 Agar lebih jelas maka akan diuraikan satu-persatu tentang fungsi dari vitamin tersebut.
1. Thiamin (Vitamin B1) 
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Tiamin diperlukan untuk pertumbuhan, nafsu makan, pencernaan dan fungsi syaraf. 
2. Riboflavin (Vitamin B2) 
Ribolvin berfungsi untuk bahan koenzim FHN (favin mono nukleutida) dan FAD (flavin adenine dinukleotida) berperan dalam metabolisme energi, pernafasan, jaringan dan pemindahan hydrogen. Ribolvin diperlukan untuk pertumbuhan.
3. Niacin (vitamin B3) 
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP (bentuk fosfat) membentu memindahkan hydrogen dan metabolisme asam amino. Terlihat glikolisis, sintesis lemak dan pernafasan jaringan, menjaga kesehatan kulit, system syaraf dan system pencernaan.


4. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) 
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah. 
5. Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) 
Folat merupakan bagian koenzim THF (tetrahidrofolat) yang diperlukan untuk sintesis DNA pematangan sel darah merah. 
6. Vitamin B12 (Kobalamin) 
Vitamin B12 merupakan bagian koenzim metal kobalamindan deoksi kobalamin. Vitamin B12 terlibat dalam metabolisme fragmen karbon tunggal. Diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan nukleorprotin; membantu metabolisme jaringan syaraf; metabolisme asam folat; membantu pemecahan asam lemak dan asam amino tertentu. Berperan dalam pertumbuhan.
7. Asam pantotenat 
Merupakan bagian koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, protein, asam lemak dan metabolisme energi. 
8. Biotin (Vitamin B8) 
Komponen berbagai enzim membantu sintesis dan pemecahan asam lemak, asam amino dengan menambahkan dan mengurangi CO2 dari senyawa aktif dan mengeluarkan NH2 dari asam amino.
9. Vitamin C 
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Fungsi utama membantu sintesa kolagen Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Fungsi kekebalan, antioksidan, sintesis tiroksin, kosubstrat dalam hidrolisasi yang membutuhkan oksigen, mencegah reaksi alergis, membantu absorpsi besi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi. 

E. Kelebihan Vitamin Larut Air
1. Thiamin (Vitamin B1) 
Gejala kelebihan vitamin ini yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat. 
2. Riboflavin (Vitamin B2) 
 Gejala kelebihan vitamin ini yang melebihi normal mempengaruhi system pernafasan dan mempengaruhi proses pertumbuhan badan, menyebabkan muntah-muntah, susah tidur.
3. Niacin (vitamin B3) 
Gejala kelebihan vitamin niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
4. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) 
Gejala kelebihan vitamin dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. 
5. Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) 
Gejala kelebihan vitamin ini adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan. 
6. Vitamin B12 (Kobalamin) 
Gejala kelebihan vitamin ini yang melebihi normal mempengaruhi system syaraf dan mempengaruhi proses pertumbuhan badan, menyebabkan muntah-muntah, susah tidur, proses pencernaan juga akan bekerja kurang baik atau terganggu.
7. Asam pantotenat 
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung. 
8. Biotin (Vitamin B8) 
Gejala kelebihan vitamin biotin (B8) Keracunan biotin tidak biasa terjadi. Kalupun ada yang mengalami kelebihan maka efek yang ditimbulkan tidak akan begitu berbahaya dan biasanya hanya mulntah-muntah 
9. Vitamin C
Kelebihan vitamin C di dalam tubuh dan darah akan dibuang lewat ginjal. Bila terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan memberatkan kerja ginjal. Kebiasaan mengkonsumsi vitamin C berdosis tinggi dalam jangka panjang membuat tubuh terbiasa untuk menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C. Apabila konsumsi tiba-tiba dihentikan maka tubuh tetap akan mengeluarkan dan menghancurkan setiap vitamin C yang masuk kedalam tubuh. Akibatnya, tubuh akan kekurangan vitamin C. 
Kelebihan vitamin C yang dibuang lewat urin akan membuat urin lebih asam. Salah satu hasil metabolit vitamin C adalah asam askorbat, bila asam askorbat berikatan dengan kalsium akan membentuk kalsium askolat yang merupakan cikal bakal batu ginjal. Dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan dalam tubuh dengan gejala mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur.
Gejala kelebihan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal. 

F. Kekurangan Vitamin Larut Air
 Kekurangan suatu jenis vitamin dapat mengarah ke sindrom defisiensi spesifik. Sindrom ini disebut defisiensi primer bila berasal dari diet yang tidak cukup dan disebut defisiensi sekunder apabila penyebabnya adalah kelainan absorpsi (kelainan usus atau diare kronik) atau meningkatnya kebutuhan metabolisme (masa pertumbuhan, kehamilan, menyusui, hyperthyroidsm dan demam). Lebih jelasnya efek kekurangan vitamin larut air akan diuraikan di bawah ini :
1. Thiamin (Vitamin B1) 
Akibat kekurangan vitamin B1 maka badan akan mengalami lemah, capek, tidak ada nafsu makan, otot sakit refleksi lutut dan pergelangan berkurang. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan. 
2. Riboflavin (Vitamin B2) 
 Kekurangan vitamin B2 menyebabkan sudut muliut pecah-pecah merah, licin dan berwarna ungu, kelopak mata meradang, tidak tahan cahaya, kornea mata memerah.

3. Niacin (vitamin B3) 
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan demensia (3D) Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung. 
4. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) 
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah atau kekurangan vitamin ini akan berdampak seperti lidah licin, sudut mulut pecah-pecah gelombang otak abnormal, mudah tersinggung. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan. 
5. Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) 
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah atau anemia makrosistik, diare (kehilangan villi dan enzim) mudah kena infeksi, lidah merah dan licin, depresi, ganguan mental, lelah dan pingsan.
6. Vitamin B12 (Kobalamin) 
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia pernisiosa dan makrositik), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah lidah licin, kulit sensitive, degenerasi saraf perifer yang dapat berakhir dengan kelumpuhan. 
7. Asam pantotenat 
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, ganguan saluran pencernaan, sulit tidur dan kelelahan. 
8. Biotin (Vitamin B8) 
Kekurangan biotin mengakibatkan ganguan jantung, kurang nafsu makan mual, depresi, sakit otot, lemah, kulit kering, rambut rontok.
9. Vitamin C
Akibat kekurangan vitamin C adalah perdarahan dibawah kulit, depresi, mudah kena infeksi, mual, kejang perut, diare, gusi berdarah, gigi longer, degenerasi otot, tulang rapuh, sakit persendian, kulit kasar, memar, luka sukar sembuh.





















BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

 Vitamin secara umum, bisa kita definisikan sebagai suatu zat-zat organic kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak bisa dibentuk oleh tubuh dari makanan dan vitamin sangat diperlukan untuk proses kehidupan yang normal. 
Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin dan pada setiap individu punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Vitamin itu dibedakan menjadi 2 macam yaitu: vitamin larut lemak (ADEK) dan vitamin larut air: B komplek (B1, B2, B6, B12, asam pentotenat, asam folat, biotin) vit C (asam askorbat). Secara umum vitamin berfungsi sebagai : Pemeran dalam reaksi tahap metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, sebagai enzim atau koenzim. 
Sumber-sumber vitamin larut dalam air bisa di dapat pada jenis makanan seperti benih serelia, serelia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran, susu dan produk-produk susu, misalnya keju,hati, telur, daging, unggas (ayam, itik dll) kacang-kacangnan, Jeruk 
tomat, papaya, melon, strawberi dll  
Konsumsi vitamin kurang akan menyebabkan penyakit seperti badan akan mengalami lemah, capek, tidak ada nafsu makan, mulut pecah-pecah merah, licin dan berwarna ungu, kelopak mata meradang, mual, kejang perut, diare, gusi berdarah, gigi longer, degenerasi otot, tulang rapuh, sakit persendian, kulit kasar, memar, lulka sukar sembuh dll.
Mengkonsumsi Vitamin berlebihan juga tidak baik dan bisa menyebabkan penyakit seperti sakit kepala, sifat lekas marah, susah tidur, muntah, lidah membengkak, pingsan, mual, kejang perut, diare, kelelahan, susah tidur dll. 
Pengkonsumsian zat gizi atau vitamin yang baik bagi tubuh adalah dengan mengkonsumsinya secara seimbang (tidak kurang dan tidak terlalui berlebihan). Dengan mengkonsumsi makanan-nakanan yang bergizi maka bisa dipastikan tubuh akan menjadi sehat dan tidak mudah terserang atau terkena penyakit.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar